Ketika lubang-lubang kecil pada kulit yang disebut folikel bulu
tersumbat, maka jerawat akan muncul. Folikel bulu tersebut merupakan
tempat asal tiap helai rambut tumbuh. Rambut dan kulit akan dilembabkan
oleh kelenjar-kelenjar minyak yang melekat pada folikel bulu dengan cara
memproduksi semacam minyak yang juga dikenal sebagai sebum. Pelembaban
tersebut berfungsi untuk mencegah terjadinya kekeringan pada kulit.
Dalam
jerawat, penyumbatan folikel bulu tercipta akibat bercampurnya sel
kulit mati serta kotoran, dengan sebum yang jumlahnya melebihi kebutuhan
rambut dan kulit.
Komedo putih terjadi akibat folikel yang
tersumbat tersebut berada tidak jauh di bawah permukaan kulit dan
menciptakan tonjolan. Sedangkan pada komedo hitam, penyumbatan folikel
terjadi di atas permukaan kulit.
Jerawat yang tumbuh akan semakin
parah akibat folikel-folikel bulu yang tersumbat kemudian terinfeksi
oleh bakteri di kulit. Hal itulah yang mengakibatkan munculnya papula,
pastula, nodul, bahkan kista.
1. Jerawat pada wanita dan perubahan hormon
Diperkirakan
bahwa jerawat yang terjadi pada orang dewasa disebabkan oleh perubahan
kadar hormon. Delapan dari sepuluh kasus jerawat pada orang dewasa,
terjadi pada wanita. Alasannya adalah karena wanita lebih sering
mengalami perubahan hormon pada masa-masa tertentu, misalnya ketika
menstruasi dan kehamilan.
Jerawat kerap muncul pada beberapa
wanita menjelang periode menstruasinya. Sedangkan pada wanita hamil,
jerawat biasanya muncul pada tiga bulan pertama kehamilan. Bagi wanita
yang mengalami kondisi yang disebut sindrom ovarium poliksitik, selain
munculnya jerawat, naiknya berat badan serta munculnya kista kecil di
dalam ovarium juga bisa terjadi.
2. Jerawat pada remaja
Meningkatnya
kadar hormon testosteron diduga sebagai penyebab munculnya jerawat pada
remaja. Hormon testosteron memiliki peran yang penting dalam merangsang
perkembangan penis dan testikel pada anak laki-laki. Sedangkan pada
anak perempuan, hormon ini memelihara kekuatan otot dan tulang.
Peningkatan hormon ini terjadi selama masa-masa puber.
Produksi
kelenjar minyak selaras dengan kadar hormon testosteron. Jika kadar
testosteron meningkat, maka sebum yang diproduksi juga akan banyak,
bahkan melebihi yang dibutuhkan oleh kulit.
3. Jerawat karena keturunan
Jerawat
dapat disebabkan oleh faktor keturunan. Kemungkinan besar kita bisa
berjerawat jika orang tua kita juga berjerawat. Bahkan sebuah studi
mendapati bahwa jika kedua orang tua kita berjerawat, maka kemungkinan
besar kita bisa mengalami jerawat yang lebih parah pada yang lebih muda.
Kita juga bisa berjerawat saat sudah dewasa jika orang tua kita juga
mengalaminya.
4. Pemicu lain timbulnya jerawat
Ada
beberapa hal selain yang sudah disebut di atas yang bisa menyebabkan
munculnya jerawat, salah satunya adalah rokok. Selain merokok,
obat-obatan tertentu juga bisa menjadi penyebab. Contohnya adalah
steroid, lithium yang digunakan untuk mengobati depresi dan gangguan
bipolar, termasuk sejumlah obat anti epilepsi.
Bintik jerawat
juga bisa muncul akibat gesekan material yang kita pakai dengan kulit
kita secara terus menerus. Contohnya bintik yang muncul di kening akibat
kita terlalu sering mengenakan ikat kepala, dan bintik di punggung
akibat rutin memakai ransel.
Selain ketiga penyebab tambahan
tersebut, jerawat juga bisa muncul akibat penggunaan beberapa produk
kosmetik. Namun di zaman sekarang ini, hal tersebut jarang terjadi
karena produk kosmetik yang ada sudah melalui tahap uji coba.
5. Salah kaprah tentang jerawat
Banyak
yang tidak terlalu memahami jerawat, meski itu merupakan salah satu
masalah pada kulit yang dialami sebagian besar orang. Pemahaman yang
buruk itulah yang kemudian memunculkan sejumlah anggapan yang tidak
masuk akal mengenai jerawat.
Seseorang akan tertular oleh jerawat yang dialami oleh orang lain.
Meremas
komedo adalah cara terbaik untuk menghilangkan jerawat. Padahal,
meremas jerawat hanya akan membuat gejalanya makin parah, bahkan dapat
meninggalkan bekas luka.
Aktivitas seksual dapat memengaruhi jerawat.
Jerawat disebabkan pola makan yang buruk.
Kebersihan yang buruk atau kulit yang kotor dapat menyebabkan jerawat.
Berjemur baik secara alami dan buatan, dapat mengobati gejala jerawat.
Semua
anggapan di atas tidak benar. Satu hal penting mengenai kebersihan
kulit. Kebersihan kulit tidak berkaitan dengan munculnya jerawat karena
jerawat timbul akibat reaksi biologis yang terjadi di bawah permukaan
kulit. Justru kondisi kulit kita akan memburuk jika kita mencuci muka
lebih dari dua kali sehari ketika sedang berjerawat.
Belum ada
bukti pasti bahwa berjemur di bawah sinar matahari atau berjemur dengan
teknik buatan dapat mengobati jerawat. Banyak obat jerawat yang justru
membuat kulit kita menjadi lebih sensitif terhadap sinar. Akibatnya
paparan sinar bisa menyebabkan kulit rusak, bahkan risiko kanker kulit
bisa meningkat.
Menurut informasi dari sejumlah situs, pasta gigi
dapat mengeringkan jerawat. Meski pasta gigi memang mengandung zat anti
bakteri, namun pasta gigi juga mengandung zat yang dapat membuat kulit
mengalami iritasi dan rusak. Oleh sebab itu penggunaan pasta gigi untuk
mengobati jerawat tidak disarankan. Apoteker atau dokter bisa memberikan
saran mengenai pengobatan yang jauh lebih aman dan efektif.